BEKAL INSAN AKADEMIK PADA PERGURUAN TINGGI SENI PENGETAHUAN, KETRAMPILAN, KEPEKAAN, TEKNOLOGI DAN MORAL YANG TERINTEGRASI

shares |

KULIAH PERDANA MAHASISWA BARU ISI SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2007/2008 OLEH PROF. DR. SRI HASTANTO, S.KAR

Selamat datang dan khususnya bagi mahasiswa baru saya ucapkan selamat menghirup udara pendidikan tinggi, semoga saudara dapat menggunakan kebebasan belajar secara positif sehingga Bangsa Indonesia nantinya mempunyai sumber daya manusia di bidang kesenian yang cukup tangguh. Bila hal itu terjadi saya percaya bangsa ini akan kembali harum di mata dunia seperti yang pernah terjadi pada awal abad lalu, Indonesia mendapat predikat Nation Of The High Culture. Saya merasakan kemerosotan kualitas kehidupan (quality of live) kita karena bangsa ini mengabaikan budaya milik sendiri, banyak yang silau kepada budaya barat yang akhirnya tergiur dan tersesat didalam budaya yang tidak dipahami secara mendalam. Akibatnya banyak diantara kita yang menjadi gelandangan budaya atau culture homeless. Meninggalkan budaya sendiri dan tidak dapat tuntas masuk ke budaya barat karena tidak mempunyai etos kerja yang sesuai dengan budaya baru mereka kenal kulitnya saja itu.


Peristiwa ini terjadi karena kebodohan kita yang tidak membangun pengganti sistem transfer nilai dari generasi ke generasi seperti yang dilakukan oleh masyarakat berbudaya tradisi. Sehingga generasi yang lebih muda makin lama makin tidak mengenal betapa tinggi nilai-nilai yang terdapat di dalam tradisi kebudayaan kita sendiri. Kesalahan itu sistem itu membuahkan dampak yang menganggap budaya kita kuno tidak “njaman” dan pantas dicampakkan. Mereka silau dan lebih menghargai kebudayaan barat yang kelihatannya gemerlapan. Tapi karena hanya kulitnya saja yang mereka ketahui maka mereka menjadi manusia-manusia yang tidak mempunyai tata nilai yang jelas, yang juga tidak mempunyai identitas atau jatidiri yang jelas pula.
Kelompok ini yang belum sadar akan memandang remeh kepada mereka yang menggumuli budaya tradisinya. “Mau jadi apa dia? Mau jadi panjak?, Mau jadi ledhek? Mau jadi pengamen jalanan?. Tetapi mereka yang sudah terbuka matanya menyesal sejadi-jadinya karena ia menyadari bahwa mereka adalah orang Indonesia yang bukan Indonesia lagi, karena sudah kehilangan keindonesiaannya, dan juga bukan orang modern (barat) sebab didalam dirinya tidak mempunyai etos kerja yang memadahi. Situasi itu sering menggiring mereka mencari jalan pintas yang tidak halal.

Saudara-saudara kampus ini. Kampus yang sekarang menjadi rumah kedua anda sekalian membuktikan bahwa tokoh-tokohnya yang mendalami budaya tradisi dengan tekun dan cerdas menjadi tokoh-tokoh modern yang disegani masyarakat dunia, semuanya menjadi tokoh internasional yang terpandang. Tetapi hal itu tidak gampang. Kehidupan saudara harus tertata rapi dalam mengumpulkan bekal untuk menjadi pakar seni yang mendunia. Hal itu harus saudara mulai dari kesadaran anda sebagai insan akademik.
Orang awam selalu menganggap seni identik dengan kesenangan atau hiburan. Jadi kalu diantara anda ada yang menganggap demikian, maka anda adalah orang awam di bidang seni yang hrus merubah maindset anda 180° mulai dari sekarang. Seni adalah karya manusia yang berupa olahan media yang dapat memancarkan rasa estetis atau keindahan. Keindahan tidak mesti harus harus hal-hal yangmenyenangkan tetapi sesuatu yang dapat memperkaya pengalaman jiwa manusia.

Misalnya kalau tadi seseorang melihat kemiskinan sesama tidak tersentuh haitnya, setelah menghayati karya seni tertentu dan berulang-ulang hatinya menjadi lebih peka dan tersentuh, maka pengalaman jiwa orang itu sudah bertambah kaya berkat karya seni. Peristiwa itu merupakan dampak kehidupan dalam arti luas. Tumbuhnya cinta kasih terhadap sesama makhluk adalah keindahan yang tertinggi yang berproses mempengaruhi jiwa manusia, sebab cinta kasih terhadap sesama umat Tuhan adalah ajaran utama dari Tuhan. Dalam kata lain keindahan tertinggi adalah rasa yang dapat makin mendekatkan diri kepada Tuhan. Tetapi kita harus sadar bahwa estetika seni bukan satu-satunya wahana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.

Yang kita bicarakan ini adalah tingkat tertinggi daya kekuatan pancaran artistik. Tetntu saja banyak banyak tingkatan yang berada di lapisan bawahnya sampai dengan karya seni yang dapat membuat hati kita senang, atau tertawa lepas tanpa beban. Senang dan bisa tertawa lepas merupakan indikasi bahwa jiwa kita diberi pengalaman baru sehingga pengalaman itu makin kaya. Makin kaya pengalaman jiwanya, membuat rasa kemananusian seseorang makin tinggi, perasaanya semakin peka, sehingga orang itu dapat disebut mempunyain kulitas hidup yang tinggi. Maka seni sering disebut dapat memanusiakan manusia. Tetapi hanya karya seni yang bermutu saja yang dapat membuat manusia semakin berkualitas hidupnya.

Kalau ada karya seni yang secara teknis hebat daya pancar ekspresinya luar biasa, tetapi membawa muatan negatif, sehingga orang yang mentghayati men jadi merosot kualitas hidupnya, misalnya menjadi cabul, kejam, mau menang sendiri dan perangai jelek lainnya maka bila kita menggunakan parameter di atas (dampak yang makin mendekatkan manusia dengan Tuhan) maka seni yang memerosotkan kualitas hidup manusia itu dianggap tidak bermutu.

Kita harus berhati-hati, sebab di dunia ini selalu ada kubu yang berlawanan. Demikian pula di dalam seni, ada yang beraliran dan menganggap semua hasil ekspresi merupakan nilai tinggi dari sebuah seni tidak peduli dampaknya terhadap kejiwaan manusia, apakah penghayatnya menjadi brutal, cabul dan sebagainya. Dilain pihak hanya ekspresi estetik yang berdampak positif saja yang dianggap karya seni bermutu.

Related Posts